Search This Blog

Saturday, November 17, 2012

London (AFP/ANTARA) - Raja Yordania Abdullah II membatalkan sebuah kunjungan ke Inggris yang rencananya akan dilakukan pada pekan depan, ujar kementerian luar negeri Inggirs mengonfirmasi pada Jumat, di tengah protes yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh warga Yordania yang memintanya untuk berhenti.

Ribuan demonstran, yang marah karena harga bahan bakar yang melambung tinggi, berkumpul di ibu kota Yordania, Amman, pada Jumat meneriakkan slogan-slogan anti-Abdullah.

Menghina raja di ranah publik atau memintanya mundur dari kekuasaan adalah sesuatu yang jarang terjadi di Yordania, karena tindakan seperti itu ilegal dan dapat mengakibatkan hukuman penjara.

Kerusuhan itu meletus pada Selasa setelah adanya pengumuman kenaikan harga gas rumah tangga sebesar 53 persen dan kenaikan harga bensin sebesar 12 persen.

Raja diperkirakan akan bertemu dengan Perdana Menteri Inggris, David Cameron pekan depan untuk membahas Abu Qatada, tersangka teroris yang dibebaskan dengan jaminan di Inggris pada Selasa setelah hakim memutuskan bahwa ia tidak boleh diekstradisi ke Yordania. (kn/ik)

No comments:

Post a Comment