Search This Blog

Friday, September 21, 2012

150 Kota di Dunia Gelar HBKB Serentak


Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana a menggelar hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) pada Minggu (23/9) mendatang guna memperingati hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) tingkat interasional. 

Rencananya, kegiatan serupa akan digelar di 150 kota berbagai negara secara serempak. Pelaksanaan HBKB dipusatkan di Jl Sudirman hingga Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat. 
"Peringatan HBKB tingkat internasional jatuh pada Sabtu 22 September. Namun, Pemprov DKI mengundurkan waktu satu hari tepat hari Minggu," kata Kepala Bidang Pelestarian dan Tata Lingkungan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup DKI (BPLHD) Jakarta, Rusman Sagala kepada wartawan di Balaikota, Jumat. 
Ia mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan terus menggelar kegiatan HBKB, demi mendukung program langit biru. 
"Namun, pelaksanaan HBKB kali ini dalam rangka `satu dekade Jakarta car free day` dimana fakta di lapangan menunjukkan penyelenggaran semakin baik," ujarnya. 
Rusman mengungkapkan, Pemprov DKI secara rutin menggelar HBKB pada tahun 2002 silam, sejak diinisiasi oleh LSM dan kelompok masyarakat sipil. 
Pelaksanaan HBKB untuk menyelematkan masyarakat dari dampak pencemaran udara, adalah penting untuk segera menerapkan semua ketentuan yang menjadi amanat Perda. Hal ini mengingat dampak dari pencemaran udara itu sangat fatal bagi 
kesehatan tubuh manusia, ungkapnya. 
Ia menjelaskan, kegiatan HBKB merupakan salah satu cara yang mampu men-trigger peningkatan kualita udara melalui penurunan ketergantungan terhadap penggunaan kendaraan bermotor. 
"Jangka panjang pelaksanaan HBKB bertujuan untuk pembangunan karakter masyarakat perkotaan dalam melakukan mobilitas. Masyarakat diharapkan dapat secara proporsional menggunakan kendaraan bermotor," jelasnya. 
Menurut Rusman, DKI Jakarta sejak tahun 2001 lalu hanya memiliki kualitas udara dalam kategori baik kurang dari sebulan setiap tahunnya. 
Kondisi tersebut mendorong berbagai pihak untuk mengambil sejumlah langkah konkrit untuk memperbaiki kualitas udara Jakarta. 
Misalnya, penerapan pengujian dan perawatan kendaraan bermotor, peningkatan sarana dan prasarana angkutan umum massal, pemanfaatan gas untuk angkutan umum. 
"Serta peningkatan efektivitas pemantauan kualitas udara, penerapan kawasan dilarang merokok, apresiasi kawasan rendah emisi, HBKB dan sebagainya," tuturnya. 
Terkait hal tersebut, juru bicara Komite Penghapusan Bahan Bakar Bertimbel (KPBB), Puput menegaskan, warga Ibukota diminta untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor untuk menekan pencemaran udara. 
Pihaknya juga akan terus mengampanyekan gerakan "city not for car, city for people". 
DKI Jakarta sebenarnya bisa meniru New York, yang warganya sudah bisa mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Warga menggunakan kendaraan secara proporsional. Bola warga hendak bepergian jarak pendek tak perlu membawa kendaraan bermotor sendiri melainkan menggunakan angkutan umum atau jalan kaki dan bersepeda, tegasnya.(ar)

No comments:

Post a Comment